Belajar kepada Hadi Wijaya: dari menjadi Seorang Gangstar sampai Ketua Jurnalistik


Diambil dari FB Pribadinya


HADI WIJAYA. Saya mengenal dia sebagai teman dari desa yang sama; Desa Bojong. Lebih dari itu, dia juga adalah adik kelas saya secara akademik di Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Garut. Saya mengenal Hadi Wijaya dengan akrab ketika ia mengikuti ekstrakulikuler Jurnalistik Khatulistiwa. Hadi Wijaya secara fisik mempunyai gambaran tegap, hitam-manis, dan tentu juga tampan-lah. Di tinjau dari kemampuan ilmu pengetahuannya, Hadi Wijaya adalah manusia yang biasa-biasa saja; tak pintar ataupun tak lemot juga. Malah dia mempunyai sisi pintarnya yang dominan, yaitu merayu wanita. 
Diambil dari FB Pribadinya

Akan tetapi, yang menjadi perhatian saya terhadap sosok Hadi Wijaya ini adalah sikapnya yang multi-personal dalam pergaulan. Mengapa saya bisa beropini seperti itu? Sebab, dia mempunyai sikap simpati terhadap pergaulannya dilingkungan yang ia nikmati. Seperti halnya diluar sekolah, Hadi Wijaya ini terkenal sosok 'anak gangstar' khususnya 'anak gangstar' yang sopan. Dari sudut manusia in-toleran, pergaulan Hadi Wijya ini dipandang ekstrim dan terkesan negatif dimata masyarakat. Akan tetapi, pada kenyataannya dia adalah sosok anak yang patuh terhadap orang tua, saya sangat mengenal betul orangnya yang mendidik keras anaknya dalam pergaulan hidup. Sehingga dalam keanggotan 'gangstar'-nya, Hadi Wijaya bertindak sopan, karena didikan orang tuanya yang melekat. Walaupun terlihat sedikit paradoks dari Hadi Wijaya ini.
Foto diambil oleh penulis sendiri, ketika acara "Djarum Coklat" di Barukaliki

Di lingkungan Desa Bojong pun, sepak terjang Hadi Wijaya terlihat pada kepeduliannya terhadap kesenian -- khususnya kesenian Hadro. Ketika teman-teman sebayanya sudah gengsi untuk berkecimpung pada kesenian Hadro, akan tetapi, Hadi Wijaya ini tetap menjalankan kesehariannya berlatih dan tampil diri di muka umum. Sehingga, karena sikap multi-personalnya itu, Hadi Wijaya di segani oleh berbagai kalangan masyarakat di Desa Bojong.

Di lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Garut, saya (dan angkatannya) mengenal Hadi Wijaya ini adalah ketua Jurnalitik Khatulistiwa. Walaupun dalam hal ini, saya tidak bisa memaparkan sepak-terjangnya sebagai ketua Jurnalistik Khatulistiwa, sebab pada waktu itu saya sudah sibuk dengan setumpul tugas yang harus di selesaikan ketika semester akhir.
Maka dari itu, saya sengaja membuat tulisan (esai) ini dengan sosok: Hadi Wijaya. Sebab daripadanya saya bisa mencontoh sisi putihnya sebagai manusia yang tipenya multipesonal, walaupun saya tidak suka pada pergaulan gangstar, tetapi, bukan gangstarnya yang saya ambil srbafai sisi putihnya, melainkan multipersonalnya. Dan mohon maaf. Saya tidak bisa menuliskan sisi hitam Hadi Wijaya. Kalau ingin mengetahui sisi hitamnya , tentu saja pembaca bisa langsung bersahabat dengan Hadi Wijaya. ***

Oleh: Laila O. Pamuntjak

0 Response to "Belajar kepada Hadi Wijaya: dari menjadi Seorang Gangstar sampai Ketua Jurnalistik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Sari Roti

Minuman